Pembenah tanah, juga dikenal sebagai soil conditioner atau soil amendment, adalah bahan yang ditambahkan ke tanah untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Bahan ini dapat berupa bahan sintetis atau alami, organik atau mineral, dan tersedia dalam bentuk padat atau cair.
Penggunaan pembenah tanah menjadi semakin penting seiring dengan penurunan kualitas lahan akibat berbagai faktor seperti erosi, pencemaran, dan penggunaan pupuk anorganik berlebihan. Tanah yang sehat dan subur sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman, sehingga penggunaan pembenah tanah dapat mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional.
Manfaat Penggunaan Pembenah Tanah
Berbeda dengan pupuk yang hanya memberikan nutrisi tambahan untuk meningkatkan tingkat kesuburan, fungsi pembenah tanah jauh lebih luas. Material ini bisa dipakai untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah, meningkatkan unsur hara dan kandungan air, perbaikan drainase, dan menyesuaikan pH.
Berikut penjelasan lebih lanjut dari manfaat-manfaat tersebut:
Meningkatkan struktur tanah. Pembenah tanah dapat membantu memperbaiki struktur tanah yang padat dan berliat, sehingga meningkatkan drainase dan aerasi tanah.
Meningkatkan kapasitas tukar kation (KPK), yakni kemampuan tanah dalam menyerap dan melepaskan kembali unsur hara, sehingga unsur hara lebih mudah tersedia bagi tanaman.
Meningkatkan retensi air tanah, sehingga tanah dapat menyimpan air lebih lama dan membantu petani melewati ancaman musim kekeringan.
Menetralkan keasaman tanah. Kebanyakan tanaman umumnya hidup di tanah dengan pH netral (pH 6 hingga 7.4).
Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Pembenah tanah dapat menjadi sumber energi atau bahkan habitat bagi mikroorganisme baik tanah, yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.
Jenis-Jenis Pembenah Tanah
Secara umum, pembenah tanah dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni pembenah tanah organik dan sintesis.
1. Pembenah Tanah Organik
Pembenah tanah organik didapat dari makhluk hidup, seperti kotoran hewan, daun kering, kepingan kayu, kompos, dan biochar.
Sesuai namanya, pembenah jenis ini menambahkan bahan organik yang dapat meningkatkan aerasi (sirkulasi) udara, infiltrasi air, dan kapasitas tanah dalam menyerap air dan unsur hara.
Selain itu, bahan organik juga penting sebagai sumber energi bagi bakteri, jamur, dan mikroba tanah. Masing-masing dari mereka memiliki perannya sendiri dalam menyuburkan tanah dan menopang pertumbuhan tanaman.
Anda dapat menggunakan pembenah organik tanpa diolah, seperti kotoran hewan dan daun kering, atau mengolahnya terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Biochar, misalnya, dibuat dengan cara memanaskan limbah organik dalam suhu tinggi dan suplai oksigen terbatas. Bentuknya mirip arang, namun jauh lebih berpori sehingga dapat menyimpan nutrisi dan air lebih banyak dalam waktu yang lebih lama. Dengan demikian, penggunaan pupuk pun bisa dikurangi karena tanah memiliki cadangan unsur hara yang cukup.
2. Pembenah Tanah Sintesis
Pembenah tanah mineral bisa diproduksi di pabrik atau ditambang, seperti zeolit, bentonit, dan kapur dolomit. Masing-masing dari bahan mineral tersebut memiliki fungsi yang berbeda, sehingga sangat penting untuk mempelajari mana yang dibutuhkan lahan Anda.
Gipsum, misalnya, mengandung 22% kalsium dan 17% sulfur. Menambahkan gipsum pada tanah dapat menetralkan tanah yang mengandung terlalu banyak sodium. Sementara itu, kapur dolomit biasanya dipakai untuk menaikkan pH tanah yang terlalu asam.
Kapan Sebaiknya Menggunakan Pembenah Tanah?
Ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda untuk menggunakan pembenah tanah.
Pertama, observasi tanaman Anda. Jika pertumbuhan terhambat, daun menguning, atau menghasilkan lebih sedikit bunga atau buah dari yang diharapkan, bisa jadi tanah kekurangan nutrisi atau memiliki struktur yang kurang optimal.
Beberapa kondisi tanaman juga bisa menjadi indikasi masalah tertentu. Misalnya, daun yang menguning dengan urat hijau mungkin menunjukkan kekurangan nitrogen.
Lalu, jika tanaman Anda menunjukkan tanda-tanda kekurangan air meskipun sering disiram, atau jika genangan air tetap ada setelah hujan, hal ini menunjukkan masalah drainase yang juga harus segera diperbaiki.
Kedua, cara yang paling akurat untuk mengetahui kondisi lahan adalah dengan melakukan pengujian kesuburan. Anda bisa membeli test kit yang banyak tersedia (biasanya menguji kadar amonia, nitrogen, fosfor, dan kalium), atau bisa pula mengirim sampel tanah ke laboratorium terdekat.
Tips dalam Penggunaan Pembenah Tanah
Selain pengujian analisa tanah, di bawah adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian atau kebun Anda:
Pilih jenis pembenah tanah yang sesuai dengan jenis tanah dan kebutuhan unsur haranya.
Gunakan pembenah tanah sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Anda dapat pula membaca berbagai panduan di jurnal, atau berkonsultasi dengan penyuluh pertanian setempat.
Padukan penggunaan pembenah tanah dengan pupuk organik dan pupuk anorganik untuk hasil yang optimal.
Gunakan pembenah tanah organik secara teratur untuk menambah kandungan bahan organik tanah.
Observasi pertumbuhan tanaman dan disarankan untuk menguji ulang tanah Anda setiap 3 atau 4 tahun sekali. Hal ini penting mengingat kondisi lahan dapat berubah-ubah berdasarkan tanaman yang ditanam, kondisi cuaca, dan lainnya.
Kesimpulan
Pembenah tanah adalah solusi inovatif untuk mengatasi degradasi tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Dengan memperbaiki sifat tanah, pembenah tanah dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik, meningkatkan ketersediaan unsur hara alami, dan menghemat air.
Comments