Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang populer di Indonesia. Selain diolah menjadi makanan, jagung juga banyak digunakan untuk bahan baku industri. Bagi Anda yang ingin mencoba menanam jagung sendiri, berikut adalah panduan lengkap cara menanam jagung agar buahnya besar dan hasil panennya melimpah.
1. Memilih Bibit Jagung yang Tepat
Langkah pertama yang sangat penting dalam menanam jagung adalah memilih bibit jagung yang tepat. Selain menentukan jenis jagung yang akan ditanam, pemilihan bibit juga menentukan keberhasilan panen.
Benih jagung yang berkualitas baik akan menghasilkan tanaman yang kuat, tahan hama dan penyakit, serta menghasilkan panen yang melimpah. Selain itu, memilih bibit yang tepat juga dapat mempercepat waktu panen, meningkatkan kualitas hasil panen, dan mengurangi biaya produksi.
Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bibit jagung yang tepat:
Varietas. Analisa hasil panen jagung dari kebun-kebun di wilayah Anda untuk mengamati varietas mana yang secara konsisten memiliki hasil panen yang bagus.
Sertifikasi. Pastikan benih yang dipilih telah melalui sertifikasi pemerintah, yang menandakan bahwa benih tersebut telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar kualitas.
Sumber pembelian. Beli benih dari toko pertanian atau langsung dari produsen benih yang terpercaya untuk memastikan keaslian benih.
Permintaan pasar. Umumnya, budidaya jagung dibagi menjadi dua kategori: budidaya jagung manis dan budidayap jagung pakan. Survey daerah sekitar Anda dan pilihlah yang sesuai dengan permintaan pasar.
2. Persiapan Lahan dan Penanaman Jagung
Jagung dapat tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, kaya nutrisi, dan memiliki drainase yang baik. Untuk itu, penting untuk menyiapkan lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan jagung.
Pertama-tama, gunakan cangkul, traktor, atau rotavator untuk menggemburkan tanah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aerasi dan drainase tanah, serta memudahkan pertumbuhan akar tanaman. Pastikan pula untuk membersihkan lahan dari rumput dan batu. Rumput liar dapat mengambil unsur hara yang diperlukan jagung untuk tumbuh dengan baik.
Lalu, buatlah bedengan dengan tinggi sekitar 20-30 cm dan lebar 70-100 cm. Bedengan dapat membantu drainase air dan memudahkan pemupukan dan penyiangan.
3. Berikan Biochar pada Tanah
Penggunaan biochar sebagai pembenah tanah dapat secara signifikan meningkatkan proses persiapan lahan.
Biochar adalah bahan kaya karbon yang dihasilkan dari pemanasan limbah organik (biomassa) dengan suplai oksigen yang rendah. Proses pemanasan seperti ini dikenal sebagai pirolisis.
Ketika dicampurkan ke dalam tanah, biochar bertindak sebagai spons, mempertahankan kelembaban dan nutrisi, sehingga mendorong pertumbuhan akar yang lebih baik dan ketersediaan air untuk jagung. Selain itu, biochar juga meningkatkan struktur tanah dan menyediakan habitat bagi mikroorganisme bermanfaat, sehingga mendorong ekosistem tanah yang sehat.
Tingkat aplikasi biochar yang direkomendasikan dapat disesuaikan berdasarkan jenis tanah dan kandungan bahan organik yang ada pada tanah. Untuk mengetahui dosis biochar terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan lahan Anda, WasteX dapat membantu dalam mengevaluasi kondisi tanah dan memberikan rekomendasi yang sesuai.
Setelah tanah diberikan biochar, buatlah lubang tanam untuk menanam benih dengan kedalaman 3-5 cm dan jarak tanam yang sesuai dengan varietas jagung. Jarak tanam yang umum adalah 20-30 cm antar tanaman dan 70-100 cm antar baris. Jarak tanam ini untuk memastikan jagung dapat tumbuh dengan optimal dan juga memaksimalkan ruang lahan yang ada.
4. Tanam pada Waktu yang Tepat
Jagung adalah tanaman yang tumbuh optimal pada iklim panas dan kering, dengan suhu ideal untuk antara 21-30 derajat celcius yang sangat cocok di Indonesia. Namun, Anda tetap harus memperhatikan daerah tempat Anda tinggal untuk menentukan waktu tanam yang tepat untuk menanam jagung.
Faktor pertama adalah curah hujan. Untuk daerah dengan curah hujan yang tinggi, jagung sebaiknya ditanam pada awal musim kemarau untuk menghindari penyakit busuk batang. Sebaliknya, untuk daerah dengan curah hujan yang rendah, jagung dapat ditanam sepanjang tahun dengan memperhatikan kondisi tanah dan ketersediaan air.
Untuk daerah di dataran rendah, jagung juga aman untuk ditanam sepanjang tahun. Namun, sebaiknya jagung ditanam pada musim kemarau jika Anda tinggal di daerah dataran tinggi untuk menghindari hama dan penyakit.
5. Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil panen jagung yang optimal. Untuk memastikan bahwa kita dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman jagung, Anda bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini.
Pertama, gunakan pupuk yang mengandung unsur NPK (Nitrogen, Fosfor, dan Kalium) sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada awal pertumbuhan, tanaman jagung membutuhkan lebih banyak nitrogen untuk pertumbuhan daun dan batang. Namun, pada fase pembungaan dan pembentukan tongkol, tanaman jagung membutuhkan lebih banyak fosfor dan kalium.
Dosis pupuk yang diberikan tergantung pada varietas jagung, kondisi tanah, dan tingkat kesuburan tanah. Sebaiknya ikuti rekomendasi dari dinas pertanian setempat atau petugas penyuluh lapangan.
Kemudian, pupuk dapat diberikan secara larik di sekitar tanaman atau secara tabur di seluruh permukaan bedengan. Setelah selesai, lakukan penyiraman untuk membantu penyerapan pupuk dan memicu pertumbuhan.
6. Penyiangan dan Pengendalian Hama Penyakit
Lakukan penyiangan gulma secara rutin agar tanaman jagung tidak terhambat pertumbuhannya. Penyiangan dapat dilakukan secara manual dengan mencabut gulma atau menggunakan herbisida.
Sementara itu, untuk pengendalian hama penyakit, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
Pengendalian hayati. Melibatkan musuh alami hama seperti predator dan parasitoid untuk mengendalikan populasi hama.
Pengendalian mekanis. Pengendalian hama secara fisik, seperti menjebak hama dengan perangkap lampu atau memungut hama secara manual.
Pengendalian kimiawi. Penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.
7. Panen Jagung
Terakhir, ketika jagung sudah siap dipanen, ada pula beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar kualitas jagung tetap terjaga.
Sebelum memanen, perhatikan dengan seksama apakah jagung sudah siap dipanen atau belum. Beberapa ciri-ciri bahwa jagung sudah siap dipanen adalah kelobot kering dan berwarna cokelat keemasan, rambut jagung berwarna cokelat dan kering, dan biji jagung terasa keras dan berisi saat ditekan.
Lalu, pegang batang jagung dengan kuat. Putar tongkol jagung dengan hati-hati hingga terlepas dari batangnya, dan hindari menarik tongkol jagung karena dapat merusak batang tanaman. Pastikan untuk menggunakan pisau tajam untuk memotong tongkol jagung dari batangnya jika diperlukan.
Jagung yang telah dipanen dapat dikonsumsi atau disimpan. Untuk penyimpanan, jagung dapat dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan oven. Setelah itu, jagung yang kering dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.
Kesimpulan
Menanam jagung bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menguntungkan. Jagung hasil panen dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat atau dijual untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Semoga tips dan panduan cara menanam jagung agar buahnya besar di tas dapat membantu usaha bisnis Anda untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan berkualitas tinggi!
Comments