top of page
Gambar penulisWasteX

6 Jenis Pupuk Organik untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah

Pupuk organik telah menjadi pilihan yang semakin populer dalam pertanian modern, terlebih bagi mereka yang ingin mewujudkan pertanian berkelanjutan. Tidak seperti pupuk kimia, pupuk organik tidak mencemari tanah dan air sehingga ramah lingkungan.


Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis pupuk organik dan bagaimana mereka dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Akan dibahas pula manfaat dari masing-masing jenis dan penggunaannya, sehingga Anda dapat memilih pupuk organik yang tepat.


Sekilas tentang Pupuk Organik

Mari kita ulas sedikit tentang pengertian pupuk organik.


Pupuk organik berasal dari sisa bahan organik makhluk hidup, seperti pelapukan sisa tanaman, hewan, dan manusia. Ia dapat berbentuk padat atau cair, tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya.

Terdapat berbagai jenis pupuk organik yang baik untuk tanaman

Lalu, apa yang membuat pupuk organik lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia?


Pertama, pupuk organik bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup.


Pupuk organik mengandung banyak bahan organik bermolekul besar yang tidak bisa diserap oleh tanaman. Oleh karena itu, ketika diaplikasikan ke tanah, pupuk organik harus diurai oleh mikroba tanah — seperti bakteria, jamur, dan cacing — lalu bahan organik tersebut diubah menjadi unsur hara yang bisa diserap oleh tanaman.


Proses penguraian ini melepaskan unsur hara secara bertahap, sehingga tanaman akan terus mendapatkan pasokan nutrisi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia yang dapat cepat diserap oleh tanaman, namun petani harus lebih sering memberi pupuk karena tidak ada cadangan unsur hara di tanah.


Selain bermanfaat untuk tanaman, pupuk organik juga menyehatkan tanah. Pupuk organik mendorong pertumbuhan mikroorganisme yang dapat memperbaiki struktur tanah. Dengan begitu, tanah terlindungi dari erosi dan dapat menyimpan lebih banyak air. Daya tahan dan daya serap tanah pun meningkat.


Jenis-Jenis Pupuk Organik

Ada berbagai jenis pupuk organik yang tersedia, dan mereka dapat berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis pupuk organik yang umum digunakan.


1. Jerami

Jerami dan sering digunakan sebagai bahan penutup tanah (mulsa yang melindungi tanah dari erosi, mengurangi penguapan air, dan mengontrol suhu tanah. Selain itu, sebagai mulsa, kedua bahan ini dapat membantu menghambat pertumbuhan gulma, sehingga tanaman yang diinginkan dapat tumbuh dengan lebih baik tanpa persaingan yang berlebihan.

Jerami sering menjadi salah satu bahan pupuk organik

Ketika jerami membusuk dalam tanah, mereka melepaskan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Ini adalah nutrisi utama yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang sehat.


Untuk menggunakan bahan-bahan di atas sebagai pupuk, jerami dapat dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil dan disebar di atas tanah sebagai mulsa.


2. Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah salah satu pupuk organik yang umum digunakan

Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan, yang mana merupakan sumber utama pupuk organik. Kotoran hewan seperti kotoran sapi, kotoran ayam, atau kotoran kambing dapat diolah menjadi pupuk organik yang kaya akan nutrisi.


Pupuk jenis ini mengandung sejumlah nutrisi penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang merupakan komponen utama dalam pupuk kimia. Selain itu, kotoran hewan juga mengandung unsur mikro dan makro lainnya seperti kalsium, magnesium, dan sulfur, yang membantu dalam perkembangan tanaman dan peningkatan kualitas tanah.


Namun, penggunaan kotoran hewan sebagai pupuk organik juga perlu dikelola dengan bijak. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan penumpukan nutrisi tertentu dalam tanah dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengatur dosis dan frekuensi penggunaannya sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.


Untuk menggunakan kotoran hewan sebagai pupuk organik, ia perlu diolah menjadi kompos dengan mencampurkannya dengan bahan organik lain dan mengomposkannya selama beberapa bulan.


3. Biochar

Biochar adalah material seperti arang yang dihasilkan dari proses pirolisis, yaitu pembakaran bahan organik dalam kondisi tanpa oksigen. Proses ini mengubah bahan organik seperti serbuk kayu, jerami, atau limbah tanaman menjadi arang yang stabil secara kimia.

Biochar adalah salah satu pupuk organik yang sangat baik untuk tanaman
Biochar dari limbah litter ayam

Salah satu manfaat utama dari biochar adalah kemampuannya untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan air dalam tanah. Biochar memiliki struktur yang sangat berpori, sehingga dapat menyimpan dan melepaskan air secara efisien ke tanaman saat dibutuhkan. Ini membantu mengatasi masalah kekeringan dan mengurangi kebutuhan irigasi.


Selain itu, biochar juga dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman. Karena strukturnya yang sangat berpori, biochar dapat mengikat unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mineral lainnya. Hal ini mengurangi kemungkinan unsur hara hilang karena tersapu air.


Untuk membuat biochar, Anda bisa melakukannya secara manual menggunakan drum besi.


Atau jika ingin opsi yang lebih mudah, WasteX menyediakan alat pembuat biochar yang telah terotomasi. Dengan demikian, pembuatan biochar bisa jauh lebih cepat dibandingkan pupuk organik lainnya yang membutuhkan waktu beberapa bulan. Selain itu, Anda juga berhak mendapatkan insentif kredit karbon sebesar $50 untuk setiap ton biochar yang Anda produksi, dijamin oleh WasteX.


4. Pupuk Cair

Pupuk cair dibuat dari bahan-bahan organik seperti kompos, kotoran hewan, dan limbah organik lainnya yang kemudian difermentasi menjadi cairan yang kaya akan nutrisi. Pupuk jenis ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah kemampuannya untuk diserap dengan cepat oleh tanaman, sehingga memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman secara efisien.

Pupuk cair adalah salah satu pupuk organik yang umum digunakan

Salah satu komponen penting dalam pupuk cair organik adalah humus, yang merupakan hasil dari dekomposisi bahan organik. Humus ini mengandung berbagai unsur hara esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta mikroorganisme yang mendukung keseimbangan biologi tanah.


Namun, pupuk cair organik kurang stabil. Pupuk jenis ini cenderung lebih mudah terdegradasi oleh mikroorganisme atau cuaca ekstrem, sehingga perlu disimpan dan dikelola dengan hati-hati.


Untuk menggunakan pupuk ini, pupuk dicampur dengan air dan diaplikasikan menggunakan alat semprot atau penyiraman manual. Pemberian pupuk cair ini sebaiknya dilakukan secara merata dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, karena overdosis pupuk organik cair juga dapat merusak tanaman. Penting juga untuk mengikuti panduan penggunaan yang direkomendasikan oleh produsen atau ahli pertanian.


5. Pupuk Serasah

Pupuk serasah adalah bahan organik alami yang terbuat dari sisa-sisa tumbuhan yang telah berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.

Pupuk serasah adalah salah satu pupuk organik yang umum digunakan

Untuk membuat pupuk ini, kumpulkan daun gugur, ranting, jerami, atau bahan organik lainnya dari kebun atau lingkungan sekitar. Bentuk tumpukan atau timbunan besar dengan bahan-bahan organik yang telah dikumpulkan. Idealnya, buat timbunan ini di tempat yang terlindung dari angin dan hujan agar bahan-bahan organik tidak terurai terlalu cepat.


Alternatif lainnya, sisa-sisa tanaman bisa pula dijadikan mulsa dan disebar di atas tanah.

Selain memberikan manfaat yang telah dijelaskan di atas, mulsa dari sisa-sisa tanaman juga mencegah penyakit pada tanaman akibat air hujan. Hal ini karena mulsa membentuk lapisan pelindung, mencegah air hujan memercikkan partikel tanah serta patogen penyakit ke tanaman.


6. Pupuk Kompos

Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti sisa-sisa tanaman, daun, ranting, jerami, dan bahan organik lainnya yang telah terurai. Proses pembuatan kompos melibatkan dekomposisi mikroorganisme seperti bakteri dan cacing tanah yang menguraikan bahan-bahan organik tersebut menjadi humus yang kaya akan nutrisi.

Kompos adalah salah satu pupuk organik yang umum digunakan

Pupuk kompos memiliki beberapa kelebihan. Pertama, ia meningkatkan kesuburan tanah dengan meningkatkan kandungan humus dan nutrisi dalam tanah. Kedua, kompos membantu meningkatkan struktur tanah, membuatnya lebih mudah diolah, dan meningkatkan retensi air. Ketiga, penggunaan pupuk kompos mendukung prinsip pertanian berkelanjutan karena mengurangi limbah organik dan meminimalkan polusi lingkungan.


Namun, perlu diperhatikan bahwa kualitas pupuk kompos dapat bervariasi tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya. Pastikan untuk mengikuti saran-saran dari ahli untuk membuat pupuk kompos yang berkualitas.


Lalu, penting pula untuk memastikan bahwa pupuk kompos telah matang dan bebas dari patogen sebelum digunakan. Dengan penggunaan yang tepat, pupuk kompos dapat menjadi salah satu solusi yang ramah lingkungan dan efektif untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan menjaga kesehatan lingkungan pertanian.


Kesimpulan

Pupuk organik adalah pilihan yang efektif untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dalam pertanian organik. Dengan menggunakan pupuk organik, petani dapat memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat sambil meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.


Dari beberapa jenis pupuk yang dipaparkan di atas, pupuk dari biochar memberikan potensi paling besar. Limbah pertanian dapat diolah dengan cepat dan dapat segera digunakan untuk tanaman, dan Anda dapat memiliki pemasukan tambahan dari insentif kredit karbon.


0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Kommentare


bottom of page