top of page

Panen Jagung Meningkat 69% dan Kurangi Emisi dengan Solusi Biochar WasteX

  • Gambar penulis: WasteX
    WasteX
  • 19 Mar
  • 2 menit membaca

Penggunaan biochar dari WasteX telah sukses meningkatkan panen jagung dengan rata-rata sebanyak 69% di Desa Kedemungan, Pasuruan, Jawa Timur. Implementasi ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara WasteX, Yayasan Bina Tani Sejahtera, dan AdaKarbon, yang didukung oleh P4G Partnerships.


Enam petani dari Gapoktan Barokah berpartisipasi dalam program ini, dan menerima biochar gratis dari partner produksi WasteX di pasuruan. Para petani ini kemudian menggunakan biochar pada awal musim tanam untuk menyuburkan tanah dan menaikkan hasil panen. Hal ini dikarenakan struktur biochar yang berongga.


Rongga-rongga dalam biochar menyerap dan menahan unsur hara, lalu melepaskannya secara pelahan sehingga nutrisi tahan lama hingga masa panen. Sifat unik ini juga mengoptimalkan kemampuan menyimpan air dalam tanah, yang mana sangat bermanfaat ketika musim kemarau — dan pada musim inilah program ini dijalankan.


Implementasi biochar ini dilakukan dari Juni hingga September 2024. Hasilnya, semua petani melaporkan peningkatan pada panen jagung mereka. Panen naik sebanyak 30-148% dibandingkan musim panen sebelumnya, dan berdampak pada peningkatan pendapatan. Rata-rata, pendapatan bersih per hektar meningkat sekitar 49%, mencapai Rp13.000.000.


Sebuah grafik yang memperlihatkan perbedaan hasil panen jagung dengan biochar dibandingkan tanpa biochar
Warna coklat adalah panen sebelumnya, dan warna krem panen dengan biochar dalam satuan ton/hektar.

Sariono, salah satu petani yang ikut dalam program ini mengatakan bahwa "dengan biochar, hasil panen saya naik 30% dibandingkan panen sebelumnya, walaupun saya hanya menggunakan ¾ dari dosis yang dianjurkan."


Program WasteX - Bina Tani memang khusus memberdayakan petani gurem, yang merupakan 62% dari populasi petani Indonesia. Mereka tulang punggung produsen pangan negara, namun yang paling rentan terdampak perubahan iklim. Peningkatan suhu, penurunan curah hujan, banyaknya hama dan penyakit dapat menurunkan panen secara drastis.


Corn farmers applying biochar
Para petani yang berpartisipasi dalam program WasteX - Bina Tani sedang menggunakan biochar pada lahan jagung

Oleh karena itu, hasil dari implementasi ini sangatlah signifikan. Terlihat jelas potensi biochar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Indonesia, terlebih luas panen dan produksi jagung kian menurun. Menurut data BPS, produksi jagung pipil kering kadar air 14% turun 11%, dan luas panen turun 10% di di 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.


Jika dilihat dari dampak lingkungan, proses pembuatan biochar sendiri dapat menyerap karbon. Pembuatan biochar, yakni memanaskan limbah pertanian dalam kondisi tanpa oksigen, membuat kandungan karbon pada limbah diubah menjadi bentuk stabil yang dapat bertahan hingga ratusan tahun.


Implementasi biochar di Desa Kedemungan sendiri telah menyerap 2 metrik ton karbon equivalen (CO2e). Ditambah dengan implementasi lainnya di desa yang sama, karbon yang telah ditangkap mencapai 18 metrik ton CO2e.


Terlebih lagi, sebagai C-Sink Manager di bawah standar Global Artisan C-Sink, WasteX dapat menerbitkan kredit karbon melalui proyek-proyek biochar-nya. WasteX sendiri telah menyerap setidaknya 25 metrik ton CO2e, dan berencana untuk menyerap 50 metrik ton CO2e per bulan pada 2025.


Keberhasilan program ini membuka jalan bagi masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia. Biochar menawarkan solusi yang menjanjikan untuk penyerapan karbon dan peningkatan produktivitas pertanian, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon pada tahun 2030.


Comentários


bottom of page